Tentang Kami
YAYASAN WANITA KERETA API
Pengabdian kami dalam pengasuhan anak bangsa guna mengembangkan karakter dan nasionalitas.
Visi
Rumah Pengabdian Asuh Karakter Bangsa
Dengan pertimbangan bahwa Sekolah YWKA ingin membentuk On The Track Social Locomotive dengan kompetensi inti meliputi kepemimpinan, pelayanan, integritas dan disiplin yang berbasis pada pengabdian, pengasuhan, karakter, dan nasionalitas, maka visi kurikulum pendidikan Sekolah YWKA adalah :
Characterized Home to Flow National Rearship
(Rumah watak bagi kembangnya pengasuh bangsa)
Rumah
Rumah, yaitu sebuah tempat dimana anak merasa nyaman, hangat dan betah dengan pola pengasuhan yang tegas tapi tidak kaku dan rileks.
Pengabdian
Pengabdian, yaitu sebuah keteladan untuk melakukan sesuatu dengan total, dedikatif, jujur, tulus dan ikhlas, serta pembuktian bahwa pengabdian adalah kunci kesuksesan.
Asuh
Asuh, yaitu sebuah proses pendidikan yang secara utuh dan terpadu membimbing, memandu, memantau, mengamati, dan mengembangkan seluruh potensi, minat dan bakat pribadi seseorang.
Karakter
Karakter yaitu sebuah bangunan kepribadian yang utuh dan padu demi lahirnya perilaku yang berintegritas.
Bangsa
Bangsa, yaitu lingkungan, masyarakat demi kemajuan Indonesia.
Misi
Salah satu misi utama yang akan dilakukan melalui MISI KARAKTERISASI dengan a.l:
- Mereposisi lembaga pendidik. Mereposisi lembaga pendidikan sebagai sebuah rumah belajar yang nyaman, menyenangkan dan kekeluargaan, baik secara fisik, atribusi, organisasi maupun budaya.
- Mengembangkan mentalitas pengabdian pada seluruh penyelenggara dan peserta pendidikan yang berbasis pada ketulusan, keikhlasan, dedikasi dan totalitas.
- Mengarahkan penyelenggaraan pendidikan dasar kepada pembangunan karakter bangsa yang mandiri, berintegritas dan persisten, melalui model pengasuhan keibuan.
Sehingga dalam mewujudkan Misi tersebut, YWKA telah mengawali dengan melakukan antara lain :
- Implementasi sistem nilai “kebundaan” ke dalam sebuah pedoman perilaku (Code of Conduct) bagi seluruh pelaku pendidikan.
- Mengembangkan budaya “Hangat-Lugas” ke dalam pola, gaya, kebiasaan dan tradisi.
Pendidikan senantiasa merupakan proses jangka panjang yang berkesinambungan, sehingga upaya untuk mewujudkan visi pendidikan YWKA membutuhkan kurikulum berjenjang bagi terbentuknya pengasuh karakter bangsa. Sehingga Lembaga pendidikan YWKA dengan satu kesatuan sistem dan jenjang pendidikan sejak PAUD hingga SLTA mengembangkan sistem nilai budaya tunggal dan dengan target kompetensi pembelajaran yang bersifat komprehensif, integrative dan berkualifikasi tinggi hanya dapat diwujudkan melalui proses jangka panjang yang berkesinambungan.
Dengan pertimbangan bahwa Sekolah YWKA ingin membentuk On The Track Social Locomotive dengan kompetensi inti meliputi kepemimpinan, pelayanan, integritas dan disiplin yang berbasis pada pengabdian, pengasuhan, karakter, dan nasionalitas, maka visi kurikulum pendidikan Sekolah YWKA adalah :
Disiplin, yaitu kemampuan untuk berperilaku secara tertib dan konsisten terhadap sistem nilai dan kompetensi tertentu.
Characterized Home to Flow National Rearship
Sejarah YWKA
Yayasan Wanita Kereta Api atau disingkat YWKA semula adalah IWKA atau Ikatan Wanita Kereta Api, yaitu suatu organisasi wanita yang didirikan pada 31 Agustus 1955 oleh para isteri karyawan perusahaan Djawatan Kereta Api (DKA). Nasionalisme yang tinggi serta kepedulian terhadap dunia pendidikan mendorong IWKA untuk mendirikan taman kanak-kanak di daerah yang belum terjangkau oleh sekolah umum yang didirikan pemerintah, sekaligus membantu para karyawan perusahaan yang karena tugas harus berada jauh dari fasilitas umum bagi pendidikan putra-putrinya. Jumlah taman kanak-kanak yang didirikan selanjutnya berkembang hingga mencapai 61 sekolah, tersebar di Jawa dan Sumatra.
Organisasi yang berkiprah dengan tujuan mempersatukan & mempererat tali persaudaraan anggota tanpa memandang aliran politik, keyakinan agama, pangkat/derajat serta memiliki visi membantu pemerintah di dunia pendidikan ini selanjutnya mengembangkan penyelenggaraan satuan pendidikan berturut-turut menjadi beberapa SD, SMP, SMA dan SMEA.
Dinamika organisasi wanita yang terjadi di Indonesia pada era tahun 1979 membawa perubahan bentuk organisasi IWKA, sehingga hal tersebut berdampak pada keputusan untuk menghibahkan kekayaannya ke Yayasan Pusaka (Pusat Kesejahteraan Karyawan Kereta Api). Dengan kondisi yang demikian bagi Yayasan Pusaka mendorong untuk mendirikan anak yayasan dengan nama Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) pada tahun 1980, sesuai Akta Notaris Raden Soegeng Dirdjodipoero, SH.
Melalui Bidang Pendidikan, YWKA melanjutkan perjuangan IWKA yang telah merintis pendirian satuan pendidikan TK hingga SMA serta selanjutnya SMK. Penyelenggaraan satuan pendidikan dilaksanakan lebih pada mendukung program pemerintah, sehingga visi YWKA bermuara pada hal yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Yayasan Saat Ini
Seiring dengan berjalannya waktu, dinamika politik di tanah air yang berpengaruh pada kebijakan pemerintah, khususnya kepada keberadaan yayasan yang diatur melalui UU Yayasan Nomor 28 tahun 2004 juncto Nomor 16 Tahun 2001. Hal ini berdampak pada status YWKA sebagai anak yayasan dari Yayasan Pusaka, yang pada tahun 2007 menetapkan langkah menjadi Yayasan dengan tidak lagi menginduk ke Yayasan Pusaka, melainkan berdiri sendiri dengan nama tetap/sama yaitu Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA). Hal ini tertuang dalam Akta Notaris Suryadi Jasin, SH tanggal 6 November 2007 No. 47, tanggal 27 November 2007 No. 268 dan tanggal 18 Februari 2008 No. 104 serta Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Repubilk Indonesia Nomor AHU-AH.01.08-140 tanggal 05 Maret 2008 perihal Yayasan Wanita Kereta Api disingkat YWKA dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 15 Juli 2008 No. 57 tambahan No. 896/2008.